Jamal Musiala mengalami cedera yang sangat fatal di Piala Dunia Antarklub 2025. Dalam perebutan tiket semifinal, Bayern harus mengakui keunggulan PSG dengan skor 2 – 0. Selain tersingkir dari turnamen, Bayern juga harus kehilangan Musiala yang mendapat cedera parah di akhir babak pertama.
Cedera Parah Jamal Musiala
Insiden yang terjadi tepat di akhir babak pertama tersebut membuat Musiala harus ditarik keluar dan dilarikan ke rumah sakit. Cedera mengerikan itu terjadi ketika Musiala terjatuh dengan posisi kaki yang tidak wajar di menit akhir babak pertama usai beradu cepat dengan Donnarumma.
Dalam tayangan ulang, engkel kaki kiri Jamal tampak tertimpa tubuh Donnarumma sampai patah. Adegan ini sampai membuat kiper PSG menutupi wajahnya dan tidak percaya bahwa akan terjadi insiden yang mengerikan ini terjadi. Tim medis segera masuk ke lapangan, dan sang pemain langsung ditandu keluar sambil menahan rasa sakit hebat. Pertandingan sempat terhenti beberapa menit.
Pernyataan Resmi dari Bayern Munchen
Bayern Munich mengonfirmasi bahwa Musiala akan segera menjalani operasi di Munich. Awalnya diperkirakan masa pemulihan mencapai 4 hingga 5 bulan, yang berarti ia kemungkinan absen hingga awal tahun 2026.
Direktur olahraga Max Eberl menyebut insiden ini sebagai “sungguh mengagetkan, baik dari sisi olahraga maupun secara personal”, dan memastikan dukungan penuh klub untuk proses pemulihan pemain bintangnya.
Pelatih Vincent Kompany menyatakan bahwa ia “jarang sebegitu marah saat jeda turun minum”, bukan karena hasil pertandingan melawan PSG, tetapi untuk kondisi pemainnya. Ia mengatakan betapa pentingnya Musiala bagi klub, dan betapa menyakitkan fokusnya beralih dari performa ke kondisi sang pemain. Sementara itu, kapten Manuel Neuer mengkritik keras keluarnya Donnarumma dari area bermain tanpa menunjukkan empati kepada Musiala.
Cedera Musiala bukan hanya kehilangan besar untuk Bayern Munich, tapi juga duka bagi sepak bola Eropa yang tengah menyaksikan perkembangan salah satu talenta muda paling bersinar saat ini. Dukungan penuh dari klub, rekan setim, dan komunitas sepak bola internasional menjadi modal penting dalam proses pemulihan sang bintang.